Wednesday, December 2, 2009
Ipin dan Upin
Bagi pecinta serial kartun, pasti sudah tak asing lagi dengan serial kartun IPIN DAN UPIN. Film Kartun dari negeri Jiran yang bernuansa Islami ini, sejatinya ditayangkan dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Namun ternyata animo masyarakat cukup besar untuk menyaksikan film kartun dalam bentuk 3 dimensi ini.
Di Malaysia, Ipin dan Upin ditayangkan oleh TV 9 dengan durasi hanya 15 menit namun di Indonesia Ipin dan Upin ditayangkan oleh TPI dengan durasi 30 menit ditambah iklan-iklan dikitlah..
Ipin dan Upin mengisahkan tentang 2 anak kembar yatim piatu yang diasuh oleh Nenek dan Kak Ros yang super judes namun sangat perhatian dan sayang pada mereka. Walaupun mengisahkan tentang anak yatim piatu, bukan berarti cerita ini menjadi ratap-meratap sedih seperti itu.
Nuansa Islami yang ditawarkan sangat kental dengan nilai-nilai suri tauladan namun tak meninggalkan kesan jenaka dan cerianya masa kanak-kanak.
Ternyata, ajaran agama tak musti dilakukan dengan formal bukan? Tanpa ada kesan menggurui, tanpa ada kesan menceramahi, tanpa ada kesan mendeskritkan salah satu pihak, ajaran agama toh mampu diserap oleh siapa saja dengan kisah anak-anak jenaka tentang kehidupan sehari-hari.
Pengisi suaranya asli anak-anak, sehingga film animasi ini tampak tak dipaksakan dan natural apa adanya dunia kanak-kanak. Menonton film ini, kadang saya suka tersenyum sendiri dengan ulah Ipin dan Upin the gank. Di sekolah, ada saja tingkahnya yang membuat tertawa, imajinasi masa kanak-kanak yang indah.
Yang menjadi pertanyaan, kapan ya kita mampu membuat film animasi sederhana namun menggugah seperti ini? Bukan hanya sekedar memproduksi sinetrin kejar tayang atau reality show yang semata mengejar keuntungan tanpa diimbangi kualitas dan pesan moral..
Betul….betul…betul !!! (meniru gaya si Upin bicara)
Labels:
Warna Perak
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment